Cium Tangan dan Penularan Infeksi Virus

Cium tangan terkadang dihubungkan dengan berbagai penyakit infeksi.
Menurut saya hal ini tidak tepat. Di dalam informasi yang saya terima
dengan dasar ilmiah yang tidak kuat, berbagai penyakit infeksi antara
lain malaria, hepatitis bahkan HIV, dihubungkan dengan cium tangan.

Pertama-pertama
sebelum membicarakan dampak cium tangan kita mesti mengetahui dahulu
bagaimana infeksi tersebut ditularkan dari satu orang ke orang lain.
Malaria termasuk demam dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk sehingga
jelas cium tangan tidak menyebabkan penularan penyakit ini. Tertularnya
satu orang dari orang lain perlu vektor perantara dalam hal ini nyamuk.

Bagaimana dengan HIV dan hepatitis C? Kedua infeksi tidak mudah
ditularkan dari satu orang ke orang lain karena  infeksi ini ditularkan
melalui jarum suntik,  hubungan seksual atau kontak luka terbuka dengan
cairan atau alat yang mengandung virus.

Hepatitis B ditularkan
melalui kontak seksual, jarum suntik dan kontak dekat dan lama. Berbagai
infeksi virus ini jelas tidak bisa ditularkan melalui cium tangan yang
hanya sesaat. Infeksi yang memang memungkinkan ditularkan melalui cium
tangan infeksi virus yang menyebabkan batuk pilek.

Beberapa
virus yang dapat ditularkan melalui percikan cairan hidung atau bersin
adalah virus  influenza, virus rhinoviruses, coronaviruses, and
adenoviruses. Virus ini merupakan virus yang dapat menyebabkan infeksi
saluran pernafasan atas. Biasanya gejalanya ringan berupa batuk, pilek,
bersin dan dapat juga menyebabkan panas badan.

Infeksi bisa
menularkan kepada orang lain,  tergantung daya tahan tubuh orang yang
tertular  dan jumlah virus yang akan ditularkan. Walau ada potensi
penularan infeksi virus ini melalui cium tangan, kita tetap bisa
mencegah tertular oleh infeksi tersebut.

Dalam situasi kita akan
berinteraksi dengan banyak orang kita tetap harus menjaga daya tahan
tubuh dengan tidur cukup minimal 6 jam, minum yang cukup 8-10 gelas
perhari, banyak menkonsumsi sayur dan buah, tetap berolahraga dan sering
mencuci tangan pakai sabun dan tidak merokok.  Jika tidak memungkinkan
cuci tangan pakai sabun, antiseptik cair juga bisa digunakan.

Selamat bersilaturahmi dan tetap melakukan cium tangan seperti biasanya dan tetap melakukan upaya sehat.

Scroll to Top